Nusa Penida, pulau terbesar di antara tiga Nusa (Penida, Lembongan, dan Ceningan), telah menjadi magnet pariwisata Bali karena lanskapnya yang dramatis dan kontras. Daya tarik utamanya adalah Eksotisme Tebing Karang Kelingking Beach, sebuah formasi alam yang menyerupai kepala T-Rex raksasa yang menjorok ke Samudra Hindia. Eksotisme Tebing Karang ini, yang dikelilingi oleh air laut berwarna biru turquois yang jernih, menawarkan pemandangan yang spektakuler dan tak tertandingi, menarik ribuan wisatawan setiap bulannya. Namun, pesona Nusa Penida tidak hanya terbatas pada daratan; di bawah permukaan lautnya tersimpan kekayaan hayati yang merupakan Eksotisme Tebing Karang bawah air, menjadikannya destinasi wajib bagi penyelam dan snorkeler.
Kelingking Beach: Keindahan yang Menantang
Kelingking Beach, yang terletak di Desa Bunga Mekar, adalah puncak keindahan geomorfologi pulau ini. Akses menuju bibir pantai memang menantang, melibatkan penurunan melalui tangga curam dan sempit yang memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit pulang pergi. Karena alasan keselamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pada awal tahun 2025 mengeluarkan imbauan kepada wisatawan untuk tidak turun ke pantai setelah Pukul 16.00 WITA. Meskipun tantangan fisik, pemandangan dari puncak tebing (viewpoint) adalah hadiah yang sepadan, terutama saat matahari terbit (sekitar Pukul 06.15 WITA). Keberanian Raja Kertanegara dalam menjelajah nusantara terwakili dalam semangat para wisatawan yang berjuang menuruni tebing tersebut.
Kekayaan Bawah Laut dan Konservasi
Selain view ikonik di Kelingking, Nusa Penida adalah rumah bagi beberapa situs penyelaman kelas dunia. Dua lokasi yang paling terkenal adalah Manta Point dan Crystal Bay. Di Manta Point, penyelam dapat menyaksikan pari manta raksasa dengan lebar sayap mencapai 7 meter berenang bebas, sebuah pengalaman yang dijaga ketat oleh peraturan konservasi. Sementara itu, Crystal Bay menawarkan visibilitas air yang luar biasa dan menjadi tempat ideal untuk melihat Mola Mola (Ikan Matahari) antara bulan Juli hingga September. Petugas Konservasi Bahari, Ibu Ni Luh Dewi, S.Kel., menyatakan dalam laporan tahunan per akhir tahun 2024 bahwa upaya patroli pencegahan penangkapan ikan ilegal telah berhasil meningkatkan populasi pari manta hingga 12% dalam tiga tahun terakhir.
Untuk mengunjungi Nusa Penida, wisatawan biasanya menyeberang menggunakan kapal cepat (fast boat) dari Pelabuhan Sanur di Bali dengan durasi perjalanan rata-rata 30 menit. Dengan infrastruktur pariwisata yang terus berkembang, pulau ini telah menetapkan dirinya sebagai destinasi yang menawarkan keindahan alam yang masih murni dan pengalaman petualangan yang tak terlupakan.
